Jumlah pengunjung

Senyum Indah Mereka Adalah Anugerah

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 2 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mengabdi Pada Masyarakat

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 4 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mari Bergabung Bersama Kami

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Rabu, 18 Mei 2011

PENDIDIKAN BERBASIS RAKYAT


Saya semalam, 18/05/2011, dimintai oleh kawan-kawan dari alumni dan juga mahasiswa IAIN Sunan Ampel untuk meresmikan Rumah Belajar Pandawa. Gagasan tentang rumah belajar ini dicuatkan oleh Moh. Ali Shadikin, SHI, atau biasa dipanggil Mas Prabu Ali Airlangga yang selama ini dikenal sebagai penggiat Teater Q Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel. Saya mengenal dia dalam banyak hal terutama dalam kaitannya dengan kegiatan-kegiatan perteateran yang sering dipentaskan di Blok M (lahan kosong di sebelah utara Fakultas Syariah) yang sering dijadikan sebagai medan pertunjukan teater Q.
Teater Q yang dipimpin oleh Ali memang sering memenangkan perlombaan di tingkat regional dan bahkan juga pernah menjadi pemain pendamping dalam acara pagelaran teater yang dikomandani oleh Radhar Panca Dahana dalam lakon “Republik Reptil”. Tidak kurang juga Lan Fang, prosais yang namanya sudah dikenal di jagad dunia karya tulis juga sering hadir pada  acara-acara yang diselenggarakan olehnya.
Makanya, ketika Ali menggagas tentang Rumah Belajar, maka saya berkeyakinan bahwa gagasan itu pasti akan dapat dilaksanakan. Dan ternyata betul bahwa gagasan tersebut bisa diwujudkan dan Rumah Belajar tersebut dapat dibuka secara resmi semalam dengan melibatkan jajaran pengurus RT, RW dan juga masyarakat yang berada di lingkungan Rumah Belajar tersebut. Rumah belajar ini berada di desa Lumumba Dalam Gnag Buntu RT 1/RW 1 Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo Surabaya.
Menurut ceritanya, bahwa untuk mencari rumah belajar tersebut ternyata juga tidak gampang. Ada banyak rumah yang disewakan, tempatnya juga strategis, misalnya di daerah Bungurasih yang menjadi basis anak-anak jalanan, akan tetapi harga sewanya tidak terjangkau. Melalui perjuangan yang keras akhirnya didapatkan rumah dengan posisi yang sangat strategis pula, harganya terjangkau, bersebelahan dengan balai RT dan berada tepat di depan Mushallah dan juga berada di wilayah yang tepat. Jadi, akhirnya didapatkan home base yang cocok dengan visi Menjadi Partner Pendidikan Berkualitas Untuk Masyarakat dan empal misi yang digagasnya  untuk kegiatan rumah belajar tersebut.
Pendirian Rumah Belajar tentu sangat strategis ke depan. Sebagaimana diketahui bahwa tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan adalah kewajiban seluruh komponen bangsa. Pendidikan memang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Oleh karena itu,  setiap prakarsa untuk mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan pada level apapun, tentu harus diapresiasi secara memadai.
Seirama dengan kemajuan zaman dan semakin menyeruaknya kapitalisme pendidikan, maka mendirikan rumah-rumah belajar bagi kalangan masyarakat ekonomi lemah adalah sebuah gagasan yang unik. Melalui model-model rumah belajar yang pembiayaannya sangat murah bahkan gratis, maka akan bisa menjadi antithesis bagi pendidikan berbasis kapitalisme. Dengan demikian, jika model-model ini berhasil, maka tentunya akan dapat ditularkan atau didiseminasikan ke tempat lain yang memiliki karakter yang sama atau hampir sama.
Untuk  itulah maka seharusnya pemerintah menghargai terhadap prakarsa masyarakat semacam ini. Saya berkeyakinan bahwa jika model-model rumah belajar itu didukung oleh kebijakan pemerintah dan didukung oleh masyarakat secara memadai, maka model belajar rakyat semacam ini akan bisa menjadi alternative lain bagi program pendidikan di masa mendatang. Oleh karena itu seharusnya pemerintah memberikan dukungan kebijakan dan anggaran, sehingga mimpi anak bangsa untuk terlibat di dalam proses pendidikan bangsa akan bisa terwujud.  
 Masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin. Dan mereka berada di kantong-kantong kemiskian di daerah-daerah padat penduduk, termasuk di wilayah perkotaan. Mereka adalah orang yang tidak beruntung di dalam kehidupannya. Mereka tidak bisa membayar mahal biaya pendidikan. Makanya banyak di antaranya yang kemudian putus sekolah. Kehadiran rumah belajar yang didesain secara khusus tentunya bisa menjadi alternative bagi program pembelajaran yang berdaya guna.
Oleh karena itu, tugas Rumah Belajar Pandawa adalah menyelenggarakan pendidikan berbasis kerakyatan tersebut, namun demikian ke depan memiliki prospek sebagai lembaga pendidikan yang diakui oleh masyarakat dan juga pemerintah sebagai lembaga pendidikan yang baik.
Makanya, pembukaan secara resmi Rumah Belajar Pandawa akan bermakna jika semua elemen di dalamnya secara aktif memberikan kontribusi secara memadai.
Wallahu a’lam bi al shawab.