Jumlah pengunjung

Senyum Indah Mereka Adalah Anugerah

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 2 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mengabdi Pada Masyarakat

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 4 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mari Bergabung Bersama Kami

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Kamis, 16 Februari 2012

Padamu Negeri Kami Berjanji...



Padamu negeri kami berjanji...
Padamu negeri kami berbakti...
Padamu negeri kami mengabdi...
Bagimu negeri jiwa raga kami...
 
Lirik  diatas tentu telah akrab di telinga banyak orang Indonesia. Sebuah jargon yang menggambarkan betapa pentingnya pegabdian. sehingga  wajar jika tugas dan tanggung jawab membangun negeri guna mencerdaskan anak bangsa bukan sekedar tanggung jawab pemerintah. Tapi juga kewajiban seluruh komponen bangsa.
Saat peresmian Rumah Belajar Pandawa 18 Mei 2011 lalu, Direktur Jendral  Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si menyatakan bahwa seirama dengan kemajuan zaman dan semakin menyeruaknya kapitalisme pendidikan, maka tumbuhya papan belajar bagi kalangan masyarakat ekonomi lemah adalah gagasan unik.
Melalui model rumah belajar gratis, diharapkan mampu menjadi antithesis bagi pendidikan berbasis kapitalisme. Jika model-model ini berhasil, tentunya akan dapat ditularkan atau didiseminasikan ke tempat lain yang memiliki karakter yang sama.
Oleh karenanya, bagi kami Rumah Belajar Pandawa hadir memang untuk menjawab tuntutan tersebut. Sebuah tuntutan untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Sudah menjadi rahasia umum, terpuruknya kondisi sosial dan ekonomi telah membuat terpuruk pula mental dan akhlak anak bangsa.
Untuk itu Pandawa yang lahir hampir setahun lalu berkomitmen untuk tidak saja memberikan dukungan materi, tapi ikut berkonsentrasi dalam perbaikan mental peserta didik melalui pendidikan karakter berbasis nilai Seni, Agama dan Pancasila.

Berimajinasi, Berfikir dan Beraksi

Tidak banyak yang tahu jika Rumah Belajar Pandawa bermula dari imajinasi lima pemuda tentang bagaimana berperan dalam mendidik generasi bangsa. Padahal saat itu mereka masih berstatus sebagai mahasiswa yang disibukan oleh beragam tugas kuliah dan organisasi.
Saat itu pula pandawa disepakati sebagai nama rumah belajar yang kini di bina oleh Prof. Dr. H. Nur Syam Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. Fatmah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Surabaya, Siti Rumilah, M.Pd Dosen Bahasa dan Sastra alumnus UNESA, K. H. Sam'un M.Ag dan Dr. Abd. Halim M.Ag dari Lembaga Pengembangan Dan Penelitian Masyarakat .
 Selain terinspirasi dari tokoh pewayangan yang terdiri dari lima kastria, Pandawa juga dimaksudkan sebagai akronim dari “Papan Pendidikan Kawula”. Maknanya adalah sebagai wadah dimana terjadi proses memberi dan menerima ilmu bagi seluruh masyarakat.
Tahap untuk memilih subyek dan lokasi awal bagi peserta pendidikan bukan suatu hal yang mudah. Tersebarnya kantong-kantong kemiskian pada daerah padat penduduk, di wilayah perkotaan. Membuat Pandawa menetapkan skala proritas untuk konsentrasi awal.
Maka daerah kumuh dengan keterbelakangan ekonomi, sosial dan moral menjadi tujuan utama. Sehingga di pilihlah kampung Lumumba Dalam RT 01 RW 01 Gang Buntu Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Surabaya, sebagai lokasi babad awal menancapkan obor pendidikan.
Kini Rumah Belajar Pandawa yang merupakan lembaga non profit  yang dipimpin Prabu Ali Airlangga SHI dan di wakili Awan Swarga SEI, telah bergeliyat dengan belasan relawan pengajar dan puluhan peserta didik. Mereka rela bertahan di lokasi pemukiman padat penduduk dengan  kondisi sosialnya minus, karena merupakan tempat prostitusi illegal, pusat pemulung dan pengamen jalanan.
Alhasil, berbagai program berupa Taman Pendidikan Rohani, Bimbingan Belajar Terpadu, Beladiri, Olahraga dan Pendidikan Seni telah berjalan sukses. Bahkan selain peningkatan prestasi akademik, tiga anak didik Pandawa berhasil memborong prestasi sebagai juara Deklamasi Puisi Se-Jawa Timur pada Hari Anak Nasional 2011 lalu. Hal itu setidaknya mempu menjadi penyemangat dalam upaya perbaikan karakter dan moral demi memutus mata rantai kesakitan mental.

Kami Menunggu Anda
“Mendidik bukan hanya tugas pemerintah, tapi mendidik adalah tugas mereka yang terdidik”

Dengan kalimat penegas tersebut, kedepannya Rumah Belajar Pandawa berharap mampu melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. Tujuannya adalah agar dapat melakukan ekspansi ke berbagai daerah mius lainnya, sehingga lebih banyak masyarakat ikut merasakan manisnya program pendidikan yang diberikan pandawa. Sebab sudah banyak  wilayah yang menanti untuk dimasuki oleh rumah belajar ini.
Oleh karena itu kami mengundang seluruh lapisan masyarakat guna bergabung menjadi keluarga besar rumah belajar pandawa. Dalam rangka berpartisipasi aktif memberi kontribusi untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Banyak hal yang dapat dilakukan bersama program yang disediakan. Mulai menjadi Relawan Pengajar, Donatur ANAS (Anak Soleh Soleha), SEMAR (Semarak Ekonomi Masyarakat), SADEWA (Santunan Dermawan Untuk Kawula), BERBUAH (Berbagi Buku Dan Hadiah).
Selain itu  yang  tidak kalah penting adalah dukungan berupa motivasi dan moral demi perkembangan kami.  Sehingga semakin berkembangnya Rumah Belajar Pandawa, dampaknya adalah semakin dekat pula kesuksesan cita-cita pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.