Jumlah pengunjung

Senyum Indah Mereka Adalah Anugerah

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 2 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mengabdi Pada Masyarakat

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

This is default featured slide 4 title

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Mari Bergabung Bersama Kami

Rumah Belajar Pandawa, Rumah Bagi Mereka Yang Tidak Punya Rumah dan Tempat Belajar Bagi Mereka Yang Tak Sanggup Sekolah.

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Minggu, 31 Agustus 2014

Lembaga Kurban Terpercaya ( harga kurban 2014 )


Puji syukur kepada Allah yang maha sempurna yaitu Rabb semesta alam. Berkat kebesaran-Nya itulah kita semua masih dapat berkarya serta berkontribusi dalam memberdayakan kaum dhuafa, Insya Allah.
Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad, SAW. para sahabat, keluarga serta kepada umatnya yang setia sampai akhir zaman amin.
Sebagai bagian dari dari orang beriman tentunya kita merasa gembira dengan hadirnya hari raya kurban atau disebut juga hari raya haji, dimana pada bulan ini Allah telah mendatangkan sebuah kegembiraan bagi orang-orang yang berziarah Baitullah serta bagi orang yang taat dan juga bagi mereka yang berkurban.
Semakin banyak orang yang berkurban maka semakin banyak pula orang yang mendapatkan kegembiraan pada bulan ini. Maka dari itu ditahun ini Yayasan Bina Dhuafa kembali menggelar program layanan qurban. D-Qurma (daging qurban untuk masyarakat) dimana program ini terfokus kepada pendidtribusian quran ke daerah-daerah pelosok dan miskin d yang jarang tersentu lembaga sosial, karna masih banyak saudara-saudara kita yang ada di pelosok-pelosok desa yang hidup dalam kemiskinan, mereka jarang sekali mengkonsumsi daging maka dari itu kami mengajak kepada bapak/ibu.
Idul Qurban sudah didepan mata, tiba saatnya umat muslim  melaksanakan ibadah qurban. Sebelumnya kami sampaikan terimakasih banyak atas kesetiaanya Anda Selama tiga tahun mengunakan layanan Progam  Daging Qurban Untuk Masyarakat (D-Qurma),
 Terimah kasih atas amanah yang telah diberikan pada lembaga kami. Semoga melalui niat suci para pengqurban di tahun ini, menjadi sebuah  syiar islam pada masyarakat.
 Lembaga social, Rumah Belajar Pandawa, mengajak paraparapihak yang ingin menyalurkan program CSRnya melalui program D-Qurma, dapat menghubungi kami, hal ini demi memberikan sedikit kegembiraan kepada sudara-saudara kita di pelosok-pelosok tersebut
 “Tidak ada satu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Iedul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Hakim)
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah kita dalam segenap kebaikan yang kita tunaikan dan dicatat sebagai amal sholih yang nantinya akan menjadi penolong kelak di hari perhitungan.

BENTUK PELAKSANAN
Untuk mendukung dan menjalankan Program D-Qurma tahun 1435 H ini, maka RB Pandawa membentuk sebuah Panitia Qurban yang bertugas sebagai berikut:
  1. Mempersiapkan Komunikasi dan Informasi mengenai Ibadah Qurban guna mengingatkan kembali akan pentingnya kewajiban syari’ah Qurban kepada Masyarakat Muslim Baik Via Internet atau media lainnya
  2. Mengumpulkan dana hewan qurban yang diserahkan oleh Masyarakat Muslim, baik dari Perusahaan  Perorangan yang bersedia berqurban untuk daerah pelosok desa
  3. Mengidentifikasi daerah-daerah Tertinggal  (tingkat kemiskinan dan kemelaratan) yang tinggi yang ada di tanah air, berdasarkan masukan yang diterima baik dari masyarakat muslim atau dari anggota mitra Bina Dhuafa di berbagai daerah
  4. Menentukan lokasi penyerahan hewan qurban yang memenuhi kriteria dan jangkauannya sesuai dana yang terkumpul oleh Panitia Qurban D-Qurma
  5. Menyalurkannya langsung kepada masyarakat muslim yang membutuhkan baik melalui lembaga, yayasan atau individu yang sudah  pilih dan di tunjuk serta disepakati bersama

Pelaksanaan Tebar Kurban Nusantara  melaui beberapa tahap antara lain :
  • Pendanaan : Pendanaan atau Pendaftaran D-Qurma dibuka Mulai Tanggal 1 September 2014 s/d Hari H

MANFAAT TEBAR KURBAN NUSANTARA
  1. Meningkatkan gizi daerah Pedesaan
  2. Pemerataan Pendistribusian Hewan Qurban
  3. Media silaturrahmi dengan daerah pelosok desa
  4. Menciptakan rasa solidaritas antar warga desa
  5. Mengurangi kesenjangan sosial antara Agnia dan Dhuafa
  6. Mengurangi Penumpukan daging Qurban di Perkotaan

JENIS DAN HARGA HEWAN QURBAN
Panitia Qurban D-Qurma menyediakan hewan qurban yang  Ber kwalitas dan terbebas dari penyakit yaitu dengan harga
Paket
Harga Kambing
Berat Hidup
A
Rp 1.700.000
+/- 30 Kg
B
Rp 2.000.000
+/- 35 Kg
C
Rp 2.500.000
+/- 40 Kg
D
Rp 2.750.000
+/- 45 Kg
E
Rp 3.000.000
+/- 50 Kg
Super
Rp 3.500.000
+/- 60 Kg
Sapi
Rp 15.000.000
+/- 300 Kg





METODE PEMBAYARAN DAN KONFIRMASI
Pembayaran Program Qurban Bina Dhuafa  menggunakan tiga cara :
  • Pertama dengan Cash Transfer Melalui rekening yang sudah tercantum dalam  Proposal
  • Tlp. 03181512654 & 085852456350 E-Mail: Pandawa_pendidikankawula@yahoo.com 
  • Kedua bisa  datang langsung ke Lumumba Dalam Gang Buntu RT 01 RW 01 Kel. Ngagel Kcm. Wonokromo Surabaya dengan menyerahkan hewan Qurban atau uang qurban dan
  • Ketiga dengan CALL QURBAN yaitu petugas  akan mengambil uang atau hewan qurban ke alamat pengqurban.

REKENING QURBAN BINA DHUAFA
Bank                  : BTN
No Rekening   :  00064-01-61-001188-1
Nama                : Rumah Belajar Pandawa

Bank                 : Jatim Cabang Utama Surabaya
No Rekening  :   0017204246
Nama                : Rumah Belajar Pandawa

PENUTUP
Dengan penuh tulus ikhlas semata-mata hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT, kami mengetuk hati Bapak/Ibu sekalian, kaum muslimin dan muslimat untuk mengambil kesempatan emas ini, yaitu momen Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Qurban ini untuk menyisihkan sebagian dari rezki dan nikmat yang telah Allah anugrahkan kepada Bapak/Ibu untuk senantiasa  kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu dan sangat membutuhkannya. Dan momentum ini sebagai tanda bukti rasa syukur kita kepada Allah sebagaimana Allah telah berfirman 
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Surat Ibrahim (14) ayat 7.
Masih Banyak saudara muslim kita Pelosok-pelosok desa yang hidup jauh di bawah kemiskinan, kemelaratan dan kekurangan. Jangankan untuk menikmati lezatnya sepotong daging, untuk sekedar makan nasi campur garam guna mengganjal perut saja mereka susah untuk memenuhinya. Bagi mereka, daging adalah suatu barang mewah yang mungkin mereka hanya berharap dapat manikmatinya sekali dalam setahun, yaitu pada hari raya qurban.
Mereka menjadikan hari raya qurban ini adalah saat-saat yang paling dinantinantikan. Oleh karena itu, marilah kita sambut penantian panjang saudara-saudara kita tersebut. Janganlah kita biarkan mereka merasa sedih dan hampa di hari baik dan mulia ini.

MENGAPA AKU DISINI



 Cerpenis:Rosyidah Nuril Adha *

Kejam, Tega, Keras
Itulah yang teringat dalam benak lunak ini
Terasa terikat dalam tubuh ini
Melapisi setiap dinding rusukku
Tak ada kata yang dapat kuungkapkan
Mengapa ku disini
Semua telah terperangkap dalam
Sampai kulupa bagaimana melawannya

Aku adalah gadis kecil yang tinggal di kota yang begitu besar, bahkan dikenal oleh banyak orang. Aku adalah gadis kecil yang terlahir begitu sempurna dari rahim ibuku. Aku gadis kecil yang tak pernah berharap apapun tanpa berpasrah atas apa yang ku miliki. Aku berpasrah atas apa yang telah diberikan Tuhan karena Ayahku selalu mengajarkanku keikhlasan.
 Tak pernah luput dari mulutnya “Ini sudah pilihan Tuhan, Tuhan yang mengatur, dan kita yang menjalankan”.
Kata kata itu telah tertancap pada diriku dan keluargaku. “Hidup itu mudah jika kita mau bekerja dan ulet”
Ayahku selalu menanamkan hal itu pada dirinya, ibu dan kami anak-anaknya. Dengan gigihnya dia selalu bekerja keras menghabiskan waktunya agar aku dan saudaraku tidak merasa iri dengan orang orang elit itu.
“Tak ada gunanya kau membayangkan kemegahan hidup seperti mereka, karena inilah adanya kita, hidup yang  berkecukupan bahkan terkadang tak ada sidikitpun bahan untuk sesuap nasi. Tapi bersyukurlah nak, ini sudah jalan Tuhan. Tuhan telah menetapkan kehidupan kita.
Suatu saat nanti Tuhan pasti mendengar doa kita bersama. Maka dari itu teruslah berdoa, dan jangan pernah kamu merasa kecil dari orang-orang itu. Kita memang hidup kecil, namun hati kita lebih besar dari mereka.” Ucap ayahku.
 Aku memiliki tujuh saudara, kedua adikku dan kelima kakakku. Mereka hanyalah seorang pengamen yang keliling kampung mengumpulkan kertas berharga, begitu pula diriku. Hidupku dan keluargaku penuh dengan bekerja.
Kita tak pernah lelah menghabiskan waktu untuk bekerja demi mendapatkan nasi dan membeli apa yang aku dan adik-adikku butuhkan untuk sekolah. Tak kenal panas ataupun dingin, tubuh ini serasa kebal dengan itu.
Ayah bekerja sebagai kuli sampah dari pagi sampai larut malam. Kedua kakak laki-lakiku menjadi pengamen jaranan di perkampungan sebelah. Terkadang mereka juga pulang sampai larut malam. Ketiga kakakku telah menikah dan tinggal bersama keluarganya, sehingga kami berpisah sejak pernikahan mereka.
Sedangkan aku, kakak perempuanku dan ibuku juga membantu sepulang aku sekolah untuk mengamen di sekeliling rumah yang berada di kampong sebelah. Dari penghasilan kami semua, dikumpulkan untuk biaya sekolahku dan kakakku. Hal ini sungguh mengharukan bagiku. Namun karena ini, semangatku untuk belajar dan mendapatkan juara di kelas semakin membara.
Ayah pernah bercerita tentang kehidupannya dahulu saat diriku belum terlahir. Ibu dan ayahku berasal dari keluarga sederhana. Mereka hanyalah anak dari sepasang petani yang bekerja di ladang orang.
Pada saat itu mereka bertekad keluar kota untuk mencari sebuah penghidupan yang lebih baik dari kehidupannya saat itu. Mereka meninggalkan kampung halamannya cukup lama sekali. 
Sampai akhirnya beberapa tahun kemudian semenjak mereka bekerja, mereka dipertemukan ditempat perantauan. Merekapun menjalin hubungan dan akhirnya terlahirpun kakakku.
Sejak saat itu kedua orangtuaku tak pernah kembali di kampungnya, kecuali saat acara-acara tertentu. Hal itu berlangsung sampai aku tumbuh besar.
Aku sekarang beranjak kelas 5, 1 tahun lagi aku akan menginjakkan kelas 6. Saat aku teringat kenaikan kelasku nanti, aku selalu meneteskan air mata. Karena setelah lulus nanti, kedua orangtuaku berencana untuk menaruhku di pesantren dekat rumah nenekku.
Padahal aku ingin melanjutkan sekolah di Sekolah umum yang ada di daerah tempat tinggalku sekarang. Namun aku tak bias berharap banyak, karena kendala keadaan keluargaku yang tidak memiliki SK rumah dan adapun isu bahwa rumahku akan digusur.
Hal itu membuatku tidak bisa menggunakan akta kelahiran yang merupakan prasyarat untuk masuk ke sekolah umum.
Aku termasuk siswa berprestasi di sekolah, namun karena keterbelakangan keluargaku membuat diriku tak teranggap. Banyak dari teman-temanku yang sering mencemooh aku karena aku seorang pengamen jalanan. Namun karena begitu terbiasanya aku dengan cemoohan mereka tak membuatku sakit hati, meskipun terkadang aku merasa kesal dengan mereka.
Terasa begitu hina pekerjaanku itu, padahal itu adalah pekerjaan halal. Karena aku mendapatkan rezeki itu dari hasil usahaku menyanyi, bukan meminta-minta. Kehidupan ini begitu keras untuk ku jalani. Namun hal itu bukanlah alasan untukku berputus asa dalam meraih cita-citaku.
Aku yakin masih banyak jalan Tuhan yang diberikan padaku selagi aku terus berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan memberiku kebahagian yang belum pernah aku rasakan sekarang, dan memberikan perlindungan dan kesehatan kepada keluargaku. Amiin.