Jumlah pengunjung

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Jumat, 30 Desember 2011

RASULULLAH HARUS LEBIH KITA CINTAI

 
 Saudaraku. Apa yang diharapkan oleh orang-orang yang beriman, orang-orang yang meyakini hari akhir, orang-orang yang meyakini pertemuan dengan Allah? Jawabannya pasti seragam dan tunggal yaitu bisa selamat dan termasuk golongan orang-orang yang beruntung kelak di hari akhir yaitu termasuk ke dalam orang-orang ahli surga.

Siapapun diantara kita yang berharap selamat di hari akhir, mari kita baca kisah berikut ini yang terjadi di zaman Rasulullah. Sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik tentang cinta kepada Rasulullah yang harus kita petik pelajaran dan hikmahnya.
Pada suatu hari seorang Arab dusun (Barui) datang ke masjid Nabi, beberapa saat sebelum shalat jamaah didirikan. Ia menyeruak memotong barisan, mendekati Nabi Saw. Beliau sedang bersiap-siap untuk shalat. Dengan berani orang itu bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, kapan kiamat akan terjadi?” saat itu Rasulullah tidak langsung menjawab. Beliau melaksanakan shalat berjamaah. Usai shalat Rasulullah Saw menghadap jamaah (para sahabat) seraya bertanya. “Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat itu?” orang Arab dusun itu berkata, “Saya ya Rasulullah”. Kemudian beliau bertanya, “Apa yang sudah kamu persiapkan buat hari kiamat?”
Mendengar pertanyaan Nabi Saw, seluruh keberaniannya hilang. Orang Arab dusun itu menundukkan kepala seraya bergumam lirih, “Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal yang banyak, tidak shalat yang banyak dan tidak buasa yang banyak. Tetapi saya mencintai Allah dan Rasul-Nya”.
Demi mendengar penuturan orang itu, Nabi Saw bersabda, “Innaka ma’a man ahbabta (engkau bersama orang yang engkau cintai)”. Alangkah bahagianya orang Arab dusun itu. Ia dijanjikan akan bersama dengan Nabi Saw kelak di hari akhir karena kecintaannya kepada Allah dan Nabi Saw.
Saudaraku. Apa yang disampaikan oleh orang Arab dusun itu, sebagaimana ia bertutur tentang kita. Jujur saja, kita ini tidak banyak beramal shaleh selama hidup. Shalat kita sedikit, tidak khusyuk, sekedar memenuhi kewajiban. Puasa juga hanya ramadhan, sekedar melaksanakan kewajiban. Puasa kita itupun masih kita pertanyakan kesempurnaannya. Lalu apa yang bisa kita bawa sebagai bekal untuk meraih keselamatan di sisi Allah kelak di hari akhir? Kita tidak seberuntung orang Arab dusun itu. Walaupun sedikit beramal, tapi ia sangat tulus kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah, sehingga ia dijamin akan memasuki surga. Bahkan dijanjikan akan bersama dengan Rasulullah di dalam surga.
Saudaraku. Agar kita bisa mengikuti jejak keselamatan seperti yang dijanjikan Rasulullah kepada orang Arab dusun itu, mari kita pertanyakan ke dalam hati kita masing-masing. Adakah kecintaan kepada Rasulullah Saw di dalam hati kita? Kalaupun ada, kita mesti mempertanyakan, “Apakah itu pernyataan konsisten yang tercermin dalam ucapan, sikap dan perbuatan?”
Ketahuilah oleh siapapun diantara kita, bahwa kecintaan kepada Rasulullah adalah jalan terdekat dan termudah sebagai jembatan untuk meraih keselamatan kelak di sisi Allah. Kecintaan kepada Rasulullah itu diperintahkan secara langsung oleh Allah dalam al-Qur'an. Firman-Nya: Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. (Q.S. al-Ahzab: 6)
Kecintaan kepada Nabi Saw, bersentuhan secara langsung dengan kadar keimanan seorang muslim. Kecintaan kepada Nabi Saw, merupakan suatu keharusan yang mutlak. Jangan pernah berharap akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang benar imannya, jika didalam dada tidak ada kecintaan kepada Rasulullah Saw. “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sebelum aku (Rasulullah) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya dan semua manusia”. Sabda Rasulullah itu menegaskan apa yang difirmankan Allah dalam al-Qur'an, “Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S. at-Taubah: 24)
Alangkah beruntungnya orang-orang yang mencintai Rasulullah. Orang-orang ini akan senantiasa meneladani Rasulullah yang dicintainya dalam ucapan, sikap dan perbuatan. Orang-orang ini akan senantiasa berakhlak mulia kepada sesama dan senantiasa menyempurnakan penghambaan dan ibadak kepada-Nya. Karena itu kecintaan kepada Rasulullah akan berbuah kenikmatan dan kebahagiaan sepanjang hidup, bahkan hingga hari kiamat kelak. Nikmat dan bahagia karena dicintai oleh Allah dan diampuni dosanya. Yang demikian itu Allah sendiri yang memberikan jaminan dalam firman-Nya, “Katakanlah:(olehmu Muhammad) "Jika kamu (manusia) benar-benar mencintai Allah, ikutilah Aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran: 31). Dan orang-orang yang dicintai Allah akan memperoleh keberuntungan seperti dijanjikan oleh Allah dalam hadits qudsi, “… Bila Aku mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakan untuk mendengar, penglihatannya yang digunakan untuk melihat, tangannya yang digunakan untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Bila ia memohon kepada-Ku, maka tentu Aku akan memberinya, bila ia mohon perlindungan kepada-Ku, maka tentu Aku akan melindunginya …”.
Wujud kecintaan kita kepada Rasul yang mulia adalah dengan memperbanyak baca sholawat kepada beliau. Bershalawat sebagaimana diperintahkan Allah dalam al-Qur'an, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”. (Q.S. al-Ahzab: 56). Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa melantunkan shalat Nabi. Lantunan sholawat yang keluar dari hati yang tulus dan murni, karena besarnya kecintaan kita kepada beliau.
Ya Allah, rahmati kami semua. Masukkan kami semua ke dalam barisan umat Rasulullah. Dan perkenankan kami untuk berjumpa dengan Rasulullah yang teramat kami rinduukan. Amin…

0 komentar:

Posting Komentar