Jumlah pengunjung

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Rabu, 21 November 2012

MISI Pendidikan Pancasila


     Kondisi pendidikan formal saat ini memang sangat memprihatinkan, apalagi hampir satu decade ini pendidikan pancasila direduksi dari kurikulum pendidikan anak-anak. Akibatnya anak-anak menjadi jauh dari pencasila dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Mereka hanya mengenal pancasila sebagai lafadz yang Cuma bias di katakana namun tak mampu menjelaskan apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
       Salah satu program yang dibawa oleh relawan ini adalah misi pendidikan pancasila, mula dari belajar kebinekaan, persatuan Indonesia, dan lain sebagainya. Mengabdi kepada masyarakat dan ikut merasakan bagaimana kehidupan sesama merupakan salah satu dari upaya mengaplikasikan sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradap, karena diharapkan kegitan tersebut dapat menyentuh sisi humanis atau kemanusiaan kita.
         “Saya tidak menyangka jika mereka begitu kuat, sekalipun mereka tak bersama orang tua mereka bahkan diantara mereka sesungguhnya tidak tahu siapa orang tua mereka sebenarnya. Jika saya yang mengalami, saya tidak tahu gimana?” ujar Rana mahasiswa asal NTT salah satu relawan yang kagum dengan semangat anak-anak rumah belajar pandawa.
       “Lebih hebatnya lagi mereka tidak pernah menyalahkan keadaan, tidak menyalahkan orang tua mereka padahal saya sering ngerasa kurang dengan kasih sayang orang tuaku yang sekarang aku sadari tiada kurangnya” imbunya sambil tersenyum malu. Air mata itu meluncur deras Sebab sebelumnya ia mendengar beberapa curhatan langsung dari anak-anak tentang latar belakang kehidupan yang mereka jalani setiap hari.


Satu Bulan Bersama Relawan STK Widya Mandala
       Hari itu hari senin pukul 18.00, desir angin yang menyibak dahan pepohonan di taman beradu dengan raungan knalpot kendaraan bermotor yang memadati jalan Ngagel, Wonokromo. Dibawah rindangnya pohon taman yang menghantarkan lembar-demi lembar daun kering terhempas direrumputan taman, terdapat sekumpulan bocah-boca yang sedang asik dengan beragam aktivitas belajar bersama di taman.
       Diantara penerangan seadanya mereka bergerumul menghadap beberapa papan tulis dengan coretan-coretan. Mereka adalah relawan bersama murid-murid Rumah Belajar Pandawa. Relawan yang merupakan mahasiswi Universitas Katolik Widia Mandala atau biasa di singkat UWM yang terdiri dari Mia Dwi Retno, Aprelia Caroline, Brenda Silviani, Fatmala Fatmawati, Yosefina Silvia Daru, Rana Keera, Novita Jalasari, Rika Kumalasari, kritina atau biasa disapa Beta.
        Sebenarnya mereka menjadi relawan di Rumah Belajar Pandawa bermula dari program praktek kerja lapangan atau biasa disingkat PKL yang mengedapankan pengabdian masyarakat. “awalnya saya ngeluh saat menjalankan tugas PKL jika harus kaya gini, mana mungkin anak manja seperti saya bersosialisasi dengan anak jalanan yang berkepribadian macam ini (Liar: Red), nakal, omongannya kotor dan gitu deh” tutur Caroline yang mengaku anak manja itu. 
Mahasiswi yang berasal dari Jember itu menambahkan bahwa adiknya yang dirumah saja sering kena marah gara-gara suka mengganggunya. “Tapi dengan mengajar di Rumah Belajar Pandawa, saya jadi tahu bahwa saya bisa bersosialisasi dengan anak-anak yang karekternya bermacam-macam. 
           Selain itu juga saya juga mulai pandai bersyukur pada tuhan” Imbuh gadis semampai bermata sipit dengan meneteskan airmata keharuan saat ditanyaoleh reporter Pandawa Kalmia Sada. Bahkan ia berjanji akan lebih menyayangi orang tua yang selama ini ia acuhkan atas segala apa yang mereka berikan padanya, begitupun pada adiknya yang dianggap nakal.
(bersambung ya............)

0 komentar:

Posting Komentar