Jumlah pengunjung

Selamat Datang di BLOG RUMAH BELAJAR PANDAWA

Senin, 17 Oktober 2011

Apa itu PANDAWA (Papan Pendidikan Kawula)


PANDAWA (Papan Pendidikan Kawula) adalah sebuah lembaga yang tercipta dari rasa semangat serta kesadaran generasi muda. Mereka ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan bangsanya melalui media pendidikan. Pada tanggal 18 Mei 2011 Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si selaku dewan pembimbing PANDAWA, meresmikan lembaga ini. Pendiri PANDAWA ada lima pemuda mereka adalah Prabu Ali Airlangga , Mohamad Ridwan, Mukhamad Makmur, Abdullah Kafabih, Amar Munawar. Sedangkan jajaran dewan pembina dan bembimbing diantaranya Bpak Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, Drs. Abd. Halim M.Ag. Dr. Fatmah, ST, MM. Bapak Dr. H, Sam'un. M.Ag, Ibu Siti Rumilah, M.Pd.
Terbentuknya lembaga seperti PANDAWA adalah salah satu jalan untuk membuka beragam ruang-ruang sosial. Dengan mengolaborasikan semua ragam yang ada untuk menjadi sebuah kebersamaan. Serta keanekaragaman perspektif kelompok-kelompok sosial. Untuk mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas. Misi dari rumah belajar pandawa adalah Menjadi Partner Pendidikan Berkualitas Untuk Masyarakat
Untuk meminimalisir kondisi semacam itu, maka kami selaku mahasiswa, alumni  IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kami berusaha memberikan Problem Solvingnya melalui kegiatan pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, dalam rangka mensukseskan amanat Undang-undang dasar 1945. Untuk itu kami lebih fokus sebagai suatu lembaga yang menjadi patner belajar bagi anak-anak yang kurang mampu terutama untuk semua anak negri.
Selain dari pada itu, kami juga membuat suatu lembaga pengembangan keterampilan  jurnalistik yang fokus menyoroti kehidupan anak-anak jalanan, dunia pendidikan, sosial budaya masayarakat, pengembagan kreatifitas anak binakan, serta kajian-kajian ilmia.Untuk mewadai niatan tersebuat maka kami mendirikan lembaga Pers dengan nama PANDAWA Kalimasada. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, para birokrat, beberapa donatur, tentang suara hati mereka yang selama ini kurang didengarkan.


Kita Butuh Belajar

Pembaca yang dirahmati Allah,
Pada edisi perdana ini patutnya kami memperkenalkan diri kepda para bembaca, agar kita bisa lebih dekata. Sesuai dengan namanaya, media PANDAWA Kalimasada, merupakan wadah menuangkan gagasan kreatifitas tentang kehidupan anak jalanan serta masyarakat miskin kota. Media ini menjadi tempat berdialog suara-suara hati masarakat marjinal. Namun  media PANDAWA Kalimasada berusaha memberikan sajian dengan gaya penulisan ‘feature’. Ketajaman analisa di berbagai disiplin ilmu jurnalis adalah pedoman kita. Maka media ini diharapkan mampu sebagai media satu-satunya yang ada di Jawa Timur.
Dengan gaya pemberitaan yang segar dan original denag durasi terbit satu bulan sekali, ditambah akurasi investigasi yang mendalam, mengantarkan media PANDAWA Kalimasada menjadi bagian yang dinanti-nanti oleh masarakat jawatimur. Karena kami yakin pangsa pasar media yang lain tidak akan menyoroti fenomena tersebut.
Pada edisi pertama ini kami menyajikan dua rubrik utama. Yakni rubrik jendelah pandawa dan juga lembar utama. Untuk rubrik jendela pandawa kami mengangat tema tentang proses pembelajaran di rumah belajar PANDAWA. Di lembaga ini berusaha menanamkan pendidikan akhlaq kepada semua murid-muridnya. Pola pendidikan pada anak, bukan saja supaya berhasil dengan nilai bagus, mendapat juara akan tetapi dibarengi dengan pola yang benar. Apa artinya tropy kejuaraan berjejer di ruang tamu kalau akhirnya tidak sukses hidup karena dia anak pandai tapi kuper (kurang pergaulan). Rata-rata mereka yang berhasil bukan yang bisa menulis halus dengan tata bahasa yang benar, tetapi yang berani berbicara. Mereka dibekli pendikan moral karena, kondisi lingkungan tempat belajar mengajar berada di lokasi yang minus.
Sedangkan untuk rubrik Lembar Utama, kami memberitakan semangat anak-anak pengamen jalana yang terus belajar meski ditenga kesibukan mereka mencari tambahan uang makan untuk keluraganya. Walaupu mereka tidak pernah mengeri tentan hadis yang disampaikan oleh rosululah “Janganlah kamu menutut ilmu untuk saling membanggakan diri di hadapan para ulama’, mendebat orang-orang bodoh, dan menyombongkan diri di depan majlis, karena siapa yang melakukannya hendaknya ia berhati-hati dengan api neraka” (HR. Ibnu Majah) Namun paranak-anak pengamen memahami tentang pentingnya pendidikan, karena kita butuh belajar.
Untuk lebih lengkapnya silakan para pembaca, untuk mengetahui lebih lanjut tentang sajian diatas. Dua menu utama yang kami sajikan, mudah-mudahan bisa menjadi penyemangatserta tambahan informasi untuk kita semua. …… selamat membaca

0 komentar:

Posting Komentar